FILSAFAT ILMU
(24 Oktober 2016)
Menurut kaca mata filsafat, genius dalam membangun diri
adalah membangun apa yang ada dan yang mungkin ada. Semua yang ada berstruktur berhirarki.
Struktur yang paling sederhana dari yang ada adalah wadah dan isi. Ternyata semua
isi adalah wadah dan semua wadah adalah isi. Tetapi tidak ada satu pun wadah sama
dengan isi. Hanya benar apabila ada di dalam pikiran, ideal di akhirat atau kuasa
Tuhan. Maka sebenar-benar yang mampu sama dengan namaNya adalah Tuhan itu sendiri.
Maka ternyata segala yang ada dan mungkin ada itu bisa dimengerti dalam ruang dan
waktu. Maka dapat disimpulkan semua yang ada dan mungkin ada tidak lain tidak bukan
adalah ruang. Dan ternyata semua yang ada dan mungkin ada tidak lain tidak bukan
adalah waktu. Einstein bisa memanipulasi ruang dan waktu untuk memperoleh rumus
kecepatan memperoleh nuklir. Membuat kiamat juga sangat mudah bagi Tuhan, hanya
dengan membuat goncangan di muka bumi sehingga tidak ada ruang dan waktu sehingga
terjadilah kiamat. Maka sebenar-benar hidup kodratnya seperti yang dicontohkan Tuhan
seperti bumi mengelilingi matahari. Bersesuaian dengan fenomena siklik
(berputar) dan liner. Hidup adalah diriku yang berstruktur berhirarki ,waktu mengikuti
timeline nya yang sekarang dan akan datang yang berstruktur dan berhirarki,
berdimensi sesuai dengan ruang dan waktunya. Dunia ini adalah mengenai apa saja
yang kita pikirka karena apa yang kita lihat adalah bayangan dari diri kita.
Bagaimana
memulai untuk ada adalah intuisi. Sehingga 99 persen hidup kita adalah intuisi.
Ciri-ciri adanya intuisi adalah mengerti tetapi tidak ingat kapan dan dimana.Sebenar-benar
hidup adalah intuisi dan yang paling besar adalah intuisi ruang dan waktu. Sebenar
–benarnya mengenai apa yang ada dan yang mungkin ada adalah intuisi. Sehingga
keseluruhan hidup ini merupakan intuisi. Manusia bisa kehilangan intuisinya
saat tidur yang kemudian hanya melewati mimpi.
Bagaimana
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang asing bagi kita.Semua yang ada
berstruktur dan berhirarki termasuk apapun yang kita sebut dalah segala aspek
kehidupan.
Antara
filsafat dan agama kedudukannya tidak hanya dilihat dari bentuk formalitasnya
saja (aturan yang tertulis) tetapi dari metafisiknya juga. Metafisik tidak
sekedar sama tetapi menggunkan bahasa analog. Essensi agama itu sendiri adalah
berdoa, agama apapun itu.Sehingga kita menentukan metafisik dari pengalaman
masing masing.
Terdapat
dua buah sifat identitas atau kontradiksi.Identitas terjadi di dalam pikiran,
di dalam hati dan kuasa Tuhan. Namun jika itu merupakan urusan dunia, tiadalah
subjek sama dengan predikat, maka 2 = 2 hanya berlaku dalam pikiran dan hati.
Tetapi jika sudah turun ke dunia menjadi sebuah tulisan maka 2 kiri lain dengan
2 kanan. Di dunia tidak ada yang bersifat sama, maka inilah kontradiksi. Kontradiksi
dalam filsafat berbeda dengan kontradiksi dalam matematika. Kontradiksi dalam
filsafat bahwa subjek tidak sama dengan predikat. Tetapi kalau kontradiksi
matematika tidak konsisten.Jadi itulah prinsip/hukum dunia.Dunia hanya ada dua
hukum yaitu hukum tataran identitas dsn hukum kontradiksi.
Terdapat
perbedaan antara fondamentalis dengan fondasionalisme.Fondamentalis dilihat
dari sisi politik, sedangkan fondasionalisme dilihat berdasarkan sisi filsafat.Berbagai
macam fondamentalis diraih engan berbagai macam cara seperti kesepakatan,
definisi maupun pengandaian. Segala sesuatu yang tidak menggunakan fondamen
disebut anti fondasionalisme.Matematika murni termasuk fondasionalisme.Hidup
itu separuh fondasionalisme dan separuh anti fondasionalisme.Hidup ini juga ada
fondamen dan bukan fondamen, bukan fondamen sendiri merupakan intuisionaisme.
Teroris merupakan keadaan anarki antara sekompok orang yang satu terhadap
kelompok orang yang lain karena ketidakadilan, ketidakseimbangan antara hidup
satu dengan yang lain. Anarki berstruktur berhirarki.Jika diturunkan terdapat
anarki dalam diri yang disebut komplikasi.Anarki dalam agama berakibat
menghujat, memisahkan agama dan lain sebagainya.Anarki dalam pikiran disebut
kontradiksi di dalam pikiran.Anarki dalam pikiran juga dinamakan
sintesis.Tetapi jangan sampai anarki didalam hati. Jadi, semangat dalam
berfilsafat adalah intensi sedalam-dalamnya dan ekstensi seluas-luasnya.
Tidak
pasti itu ragu-ragu.Ragu-ragu itu skeptis.Skeptisisme sudah ada di zaman yunani
kemudian dilanjutkan pada zaman Rene De Cartes.Seorang Rene De Cartes sampai
meragukan adanya Tuhan. Tuhan pun tidak bisa ia percaya untuk menjawab apakai
ia mimpi atau tidak. De Cartes ingin mecari sebuah kepastian. Setelah membantah
segala argumen, ada satu hal yang tidak bisa dibantah yaitu kenyataan bahwa
sesungguhnya ia sedang bertanya.Itulah kepastian akhir, saya ada karena saya
sedang bertanya sehingga muncul Togitoergozoudalam filsafat disebut skeptisisme
(meragukan) berkembang mengalir menuju saintisisme yang dipengaruhi oleh
skeptisisme. Sekarang tinggal kita melihat perkembangan, jika masih tidak
mempercayai semua yang kita lhat, maka kita akan kembal ke zaman Rene De
Cartes;
Mandiri sebagai
genusnya adalah yang ada dan yang mungkin ada.Mandiri dalam jumlah
kuantitasnya, lihat dari kategori berpikir.Mandiri adalah kategori
berpikir.Dalam psikologi mandiri adalah gejala jiwa.Diturunkan ke sosial adalah
fenomena sosial. Mandiri ketika tidak
bisa diwakilkan.Maka hubungan manusia dengan Tuhan bersifat mandiri.Mandiri
juga berstruktur berhirarki.Tergantung pemaknaan terhadap kata mandiri
itu.Mandiri juga sebagai struktur yang punya pengertian otonomi.Sebenar-benar
otonom genusnya adalah potensi fatal dan vital.Fatal kodratnya, vital idealnya.
Masing-masing punya tingkat daya otonominya masing-masing. Jadi kalau begitu cari saja bayangan daripada ide
bayangan daripada filsafat yang kemudian digunakan untuk diterapkan.
Jadi
manusia itu suatu struktur kehidupan yang berstruktur dan berhirarki yang
berjalan menurut ruang dan waktu serta yang menggunakan fenomena linear dan
siklik.Orang barat mengatakannya sebagai hermenetika sedang orang timur
mengatakannya sebagai silahturahim. Karena manusia hidup, maka manusia
bersilahturahim, maka semangat maupun tidak semangat asal usulnya dari
silahturahim Hal tersebut jika ditelusuri lagi pada metafisiknya maka akan
ditemukan titik awal mulanya yaitu mengenai fatal dan atau vital.Jika kita
mempunyai rasa semangat, maka di dalam rasa semangat tersebut terdapat unsur
fatal yang menjadi kodratnya untuk muncul dan ada.Selain itu munculnya rasa
semangat juga dipengaruhi oleh keadaan ikhtiar seseorang yang berinteraksi
dengan fatalnya yang kemudian berakhir pada suatu keadaan, maka semangat pun
berstruktur dan berhirarki.Semangat muncul dimulai dari setiap unsur kehidupan
baik semangat yang ada maupun yang mungkin ada.Kemudian bertemu dengan etik dan
estetika, dimana etik mengenai baik dan buruk sedangkan estetika mengenai
keindahan menjadi semangat untuk yang baik dan indah.
Tiadalah
sebenar-benar orang mampu menggapai diri kecuali hanya berusaha.Karena
sebenar-benar yang menggapai diri itu adalah absolutely, dan semua yang
absolute adalah kuasa Tuhan.Tiada sebenar-benarnya orang mengerti kecuali hanya
berusaha.Tiada sebenar-benarnya orang bahagia kecuali hanya berusaha demikian
seterusnya.Karena sekali lagi semua yang serba absolute adalah milik Tuhan.
Pada
elegi menjunjung langit, sebagian besar gagal dalam lomba menjunjung langit karena
kesombongannya.Bagaimana mengatasi hal tersebut?Karena orang tua berambut putih
sebagai pelaksana lomba juga gagal karena kesombongan yang tidak disadarinya?
Sudah
menjadi budaya di dalam masyarakat bahwa berlaku sombong itu memang adanya
hanya merugikan kecuali untuk level dan kondisi tertentu dimana kesombongan
harus dilawan dengan kesombongan. Namun, untuk melakukannya perlu cara dan
pengertian (pengetahuan) yang spesifik. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita
ingin belajar, membangun hidup, dan sebagainnya janganlah berlaku sombong di
muka dunia.Sombong juga berstruktur dan berhirarki.
Jadi
objek formal merupakan metodenya ataupun isinya, sedangkan objek material
merupakan objeknya atau wadahnya.Hal ini berlaku pada semua aspek
kehidupan.Maka dalam filsafat objek formalnya adalah metodenya, begitu juga
pada Pendidikan Matematika yang objek materialnya adalah materinya sedangkan
objek formalnya juga merupakan metodenya.Tiada materi jika tidak ada metode
begitu pula sebaliknya.Bagaimana Strukturalisme Matematika?
Sepanjang
sesuatu memiliki –ism maka sesuatu itu mengalir, memiliki tokoh, memiliki
objek, memiliki strukturnya, dan memiliki metode atau alat.Maka filsafat itu
alatnya adalah bahasa, metode belajara filsafat dapat melalui hermenetika,
dimana hermenetika itu sendiri memiliki dua metode yait intensif dan ekstensif.Kemudian
struktur dalam pandangan filsafat adalah bahwa filsafat merupakan icon materialismyang semua hal
diturunkan dari hal tersebut dan kemudian menjadi pusatnya (center).Sehingga perlu hati-hatidalam
penggunaan definisi seperti; humanisme yang memiliki arti berbeda jika
dipandang dari sisi psikologi atau sisi filsafat.Humanisme dalam psikologi
berarti kemanusiaan namun jika dalam filsafat berarti pusat atau center icon yang bisa berbeda dengan
spiritual seperti tidak mengakui adanya Tuhan.Ism berarti pusat, jika
structuralism maka maknanya adalah pusat struktur atau dunia dipandang sebagai
sebuah struktur. Seperti bahasa juga memiliki kondisi yang sama, terdapat filsafat bahasa yang sudah ada sejak zaman
Yunani kuno. Adapun bahasa orang awam (common
sense), bahasa yang terikat dengan masyarakatnya, bahasa dengan budayanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar